twitter


Representation of Knowledge (gambaran pengetahuan) adalah cara bagaimana informasi disimbolkan dan digabungkan dengan hal – hal yang disimpan di otak. Dalam bahasa yang lebih umum yaitu suatu bentuk bagi apa yang anda ketahui di dalam pikiran tentang hal – hal, ide – ide, kejadian – kejadian dan sebagainya yang terdapat di luar pikiran. Bagian dari kognisi ini memiliki dua aspek : gambaran pengetahuan konseptual dipikiran dan cara bagaimana otak menyimpan dan memproses informasi. Bagian ini membahas tentang gambaran pengetahuan yang merupakan bagian konsep terpenting dari psikologi kognitif. Dengan pengetahuan kita bias menyimpan, mengintegrasikan, dan mengorganisasikan informasi dalam memori. Pengetahuan adalah informasi yang terorganisir dan terstruktur dan kita akan memfokuskan pada informasi semantik. Dengan mempelajari bagaimana kata – kata muncul dalam memori, dapat dipelajari mengenai komponen gambaran pengetahuan : isi, struktur, dan proses yang menyertai.
Representasi pengetahuan terdiri atas beberapa cara di mana pikiran kita menciptakan dan memodifikasi struktur – struktur mental yang menyerukan apa yang kita ketahui tentang dunia di luar pikiran kita. Representasi pengetahuan melibatkan entah bentuk – bentuk pengetahuan deklaratif (apanya sesuatu) dan non deklaratif (bagaimana sesuatu). Melalui pencitraan mental, kita menciptakan struktur – struktur mental analog yang menyerukan hal – hal yang tidak diserap saat ini di dalam organ–organ indera. Pencitraan bisa melibatkan salah satu indera–indera ini. Namun bentuk pencitraan yang paling umum dilaporkan oleh orang kebanyakan dan yang paling umum dipelajari para psikolog kognitif adalah pencitraan visual. Beberapa studi (seperti studi tentang partisipan buta dan beberapa studi tentang otak) menunujukkan kalau pencitraan visual itu sendiri mungkin mengandung dua sistem representasi mental yang berbeda.
Salah satu sistemnya melibatkan atribut–atribut visual non spasial seperti warna dan bentuk. Sistem yang lain melibatkan atribut–atribut spasial seperti lokasi, orientasi, dan ukuran atau penskalaan jarak. Menurut hipotesis dua kode Paivio, dimiliki dua kode mental yang berbeda bagi representasian pengetahuan. Kode pertama adalah bagi imaji–imaji dan kode yang lain bagi kata–kata dan simbol–simbol lain. Imaji–imaji direpresentasikan dalam bentuk yang analog dengan bentuk yang kita serasp lewat indera. Sebaliknya, kata–kata dan konsep dikodekan dalam bentuk simbolis, yang bukan analog sifatnya. Pandangan alternatif tentang representasi imaji adalah hipotesis proposisi. Hipotesis ini menyatakan bahwa baik imaji maupun kata–kata direpresentasikan dalam bentuk proposisi. Proposisi mempertahankan makna dasar imaji maupun kata, terlepas dari ciri–ciri persepsi keduanya. Contoh, ciri–ciri akustik kata–kata tidak disimpan begitu pula ciri–ciri visual warna atau bentuk–bentuk suatu imaji. Kode–kode proposisilah, jadi bukan kode–kode imaji, yang paling mempengaruhi representasi mental ketika partisipan diperlihatkan gambar–gambar ambigu atau abstrak. Tampaknya, kecuali konteks memudahkan performa, penggunaan imaji–imaji visual tidak selalu mengarah kepada performa yang berhasil di sejumlah tugas yang memerlukan manipulasi–manipulasi gambar abstrak atau ambigu.

1 komentar:

  1. mantapp penjelasannya singkat, padat dan jelas.

Posting Komentar